Sabtu, 28 April 2012

MUTIARA HATI



1.
 Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.
2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.
3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.
5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.
6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.
7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.
8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.
9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.
10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.
11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.
12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.



Rabu, 28 Maret 2012

tips membuat anak cinta al-quran

Ingin Anak Cinta dan Paham
Al-Quran Sejak Dini?
Mengenalkan tafsir Al-Quran
pada anak sejak dini dengan cara …
Kreatif
Menyenangkan
Membuat anak penasaran
Mengasyikkan!
Banyak orangtua memasukkan anak ke berbagai les karena takut
anak tidak mampu bersaing. Tapi, apakah orangtua juga
takut jika anak tidak bisa membaca apalagi paham Al-Quran?
Berikut ini ada beberapa tipas agar anak/adik kita mencintai Al-Quran:
1. Mulailah dari Ayah dan Bunda sendiri yang mencintai Al-Quran!
Pemerhati pendidikan Hernowo mengatakan, anak-anak itu seperti mesin fotocopy; mereka adalah peniru ulung! Mereka meniru apa pun yang dilihat dan didengar dari lingkungannya … dan lingkungan pertamanya adalah orangtua!
2. Bacakanlah Al-Quran sejak bayi masih dalam kandungan (sejak kandungan 4 bulan, janin sudah bisa mendengar). Bacakanlah Al-Quran atau perdengarkan muratal dalam berbagai kesempatan: ketika sedang menidurkan, menyusui, ketika anak bermain …. Intinya, anak terbiasa mendengar bacaan Al-Quran (bukan memaksa anak untuk mendengarkannya).
“Tapi … ketika saya hamil dan anak saya masih bayi, saya jarang sekali membacakannya Al-Quran. Saya sangat menyesal …!!!”
Ayo, Bu-Pa, belum terlambat!!!
Seorang bocah penghapal Al-Quran, orangtuanya hanyalah orang biasa; bukan ustadz, bukan kyai, bukan pula santri. Malah pada awalnya, mereka tidak terlalu peduli dengan agama. Tapi kemudian mereka sadar dan segera memperbaiki diri.
3. Jadi mulai sekarang, sering-seringlah membaca atau mendengarkan Al-Quran di depan anak. Ini bukan pamer, tapi untuk menunjukkan minat Ayah dan Bunda terhadap Al-Quran.
“Tapi … bacaan Al-Quran saya kurang bagus.”
“Saya malu, saya belum bisa baca Al-Quran ….”
4. Yuk, belajar Al-Quran bersama anak, atau di depan anak. Anak tidak akan meremehkan. Justru mereka akan berpikir, “Al-Quran ini pasti sesuatu yang menyenangkan. Sampai-sampai Ayah dan Bunda ngotot ingin mempelajarinya.”
5. Bercerita tentang kisah-kisah dalam Al-Quran.
Kak Andi Yudha, dalam bukunya Cara Pintar Mendongeng, menjabarkan puluhan manfaat dongeng bagi anak. Sementara Mem Fox, dalam bukunya Reading Magic, bahkan mengatakan bahwa membacakan cerita akan mengubah hidup anak selamanya!
Jadi, mengapa tidak menceritakan kisah-kisah dalam Al-Quran? Pastinya, ada berbagai hal yang tidak akan habis-habis diceritakan.
Dan berceritalah seekspresif mungkin ;-) Kalau bisa, gunakan media walaupun sederhana. Misalnya, sendok dan ketel untuk efek suara. Bisa juga orangtua mencari suasana yang berbeda, misalnya bercerita di kolong meja.
Percayalah, anak tidak akan bosan mendengar cerita yang sama. Sudah 1 bulan saya membacakan seri Halo Balita hampir setiap hari, dan anak tidak pernah bosan. Justru malah semakin bersemangat!
6. Membaca Al-Quran atau buku bersama anak. Selain mengasyikkan, melakukan kegiatan bersama-sama membuat anak dan orangtua semakin akrab.
Apa pun yang dibaca, Ayah dan Bunda bisa menghubungkannya dengan Al-Quran atau Hadits. Misalnya, ketika membaca tentang berbagai jenis pekerjaan, Ayah dan Bunda bisa menghubungkannya dengan QS Al-Lail [92] ayat 4. Kata Allah, “Sesungguhnya, mata pencaharianmu bermacam-macam.”
Oya, sekarang tersedia tafsir Al-Quran lengkap 30 juz dalam bahasa anak, yaitu seri I Love My Al-Quran. Ada juga Ensiklopedi Bocah Muslim, buku referensi pengetahuan yang disampaikan dalam kerangka tauhid.
7. Biarkan anak bercerita. Misalnya, ketika membacakan Cerita Binatang dalam Al-Quran (untuk yang ke-sekian puluh kalinya), tiba-tiba anak berkata dengan semangat, “Oh, aku tau lanjutannya. Habis ini, si guguk akan … bla bla bla …!”
Anak merasa gembira dan bangga ketika bisa bercerita kepada kita! Kebiasaan ini juga melatih anak berani berbicara.
Orangtua juga bisa mengajukan pertanyaan ketika anak bercerita, untuk merangsang daya pikir, imajinasi, serta melatihnya berani mengungkapkan gagasan.
8. Bangkitkan rasa ingin-tahunya. Misalnya dengan membuat cerita bersambung, melontarkan pertanyaan menarik, dan tidak selalu menjawab pertanyaan anak. Carilah informasi bersama anak. Ini sangat mengasyikkan!
9. Ajaklah anak mencintai Al-Quran melalui hobinya.
Misalnya, anak Ibu hobi memasak. Ajaklah ia memasak bersama. Ibu juga bisa bercerita tentang QS Al-Maidah yang berarti hidangan.
Ketika memasak udang, Ibu bisa bercerita tentang persahabatan udang buta dan ikan gobi.
“Udang buta dan ikan gobi menjalin persahabatan yang kompak. Udang buta menggali lubang untuk tempat tinggalnya bersama-sama ikan gobi. Jika ada musuh, ikan gobi akan memberi tahu udang buta.” (Ensiklopedi Bocah Muslim, Jilid 10, hal. 8)
Nah, kata Allah, “…tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan. Tapi jangan saling menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan ….” (QS Al-Maidah [5] ayat 2).
10. Hiasi rumah, terutama kamar anak dengan hiasan Islami. Di toko buku banyak dijual poster-poster cantik-unik-atraktif berisi doa, surat-surat pendek, cara berwudhu, shalat, dll.
11. Siapa sih yang tidak suka bersenandung dan mendengarkan musik? Nah, daripada mendengarkan musik yang bisa membuat lupa diri, lebih baik putarlah musik yang mengingatkan pada kebaikan. Dalam seri I Love My Al-Quran, ada loh lagu-lagu yang membantu kita memahami surah-surah pendek dalam Al-Quran!
12. Dunia anak adalah dunia bermain. Melalui bermain, anak belajar sangat banyak hal yang akan mempengaruhi hidupnya! Bahkan, penelitian menunjukkan, bermain merupakan salah satu cara terbaik bagi anak untuk belajar!
Melalui bermain, sebenarnya anak belajar bereksplorasi, bereksperimen, mengenal diri, bersosialisasi, berkonsentrasi, memupuk rasa percaya diri, toleransi, dan masih banyak lagi!
Jadi, jangan pernah memisahkan anak dari bermain. Kita tinggal mengarahkannya pada permainan kreatif dan edukatif.
Oya, dalam seri I Love My Al-Quran, ada loh permainan ular tangga yang membuat kita mengenal semua surah dalam Al-Quran!
Kenalkan Bayi pada Al-Quran!
“Apa pun yang pertama kali diperkenalkan kepada bayi, itulah yang akan akrab dengannya. Apa pun yang kita berikan kepada mereka, itulah yang akan melekat sampai mereka memasuki tahun-tahun kehidupan setelahnya. Jadi, mengapa hanya memperkenalkan makanan dan mainan? Mengapa tidak buku?* Mengapa tidak Al-Quran?”
dikutip dari Ibunda Aini. Membaca & Menulis Seasyik Bermain. Bandung: Read!, 2006. (Hal. 53)
Masih banyak cara lain untuk membuat anak cinta Al-Quran. Namun intinya, membuat anak cinta Al-Quran bukanlah sesuatu yang tiba-tiba terjadi. Membutuhkan proses panjang, usaha, dan kesabaran. Ayah dan Bunda harus mau “bersusah-susah payah dahulu, namun bersenang-senang kemudian”.

Silabus mata kuliah speaking 2


COURSE SYLLABI

I.         IDENTITY OF THE SUBJECT
Subject                 : SPEAKING 2
Code                    : 
Credit                   :  2 CREDIT HOURS
Semester               :  1 (    FIRST)
Department          :  ENGLISH
Instructors             :  SUKATMI,S.Pd, M.Pd
II.      DESCRIPTION OF THE SUBJECT
Speaking II is a Subject  that the course focused on improving self-confidence, pronunciation and vocabulary building through doing language games, role-playing, and discussion of various issues. Grammar and semantics will be discussed in  semantics. Various language functions and activities will also be used in this course. Original materials from different sources such as magazines, newspapers, Internet, songs, and film will be used. Students are expected to do the assigned reading, listening, and observing on relevant topics to prepare the class discussion.

III.   GOAL OF THE SUBJECT
At the end of the course, students are expected to:
1.      Be able to communicate their feelings and thoughts using the appropriate expression
2.      Be able to apply the degrees of formality and informality in speaking appropriately
3.      Set clear objectives for speaking and organize talks in a logical manner
4.      Grow positive attitude toward speaking courses
5.      Have higher self confidence in speaking
IV.   COURSE PLANNING
1.      Describing something
a.       Talking about thing
b.      Comparing the thing
(1st meeting ____________________)

2.      Expressing  and enquiring wants/desires
a.       Expressing want/ desire
b.      Enquiring want/desire
(2nd meeting____________________)

3.      Expressing  and enquiring happiness/unhappiness
a.       Expressing happiness
b.      Expressing unhappiness
      (3rd meeting____________________)          

4.      Remember person/thing/fact
a. Stating/enquiring whether one remembers or has  forgotten  a person, thing or fact
(4th meeting____________________)
    
5.      Asking and giving direction
a.       Asking the direction
b.      Giving direction
 (5th meeting____________________)
          
6.      Expressing regret and sympathy
a.       Expressing regret
b.      Enquiring sympathy
 (6th meeting____________________)
    
7.      Apologizing
a.       Expressing apologizing
b.      Accepting an apology
c.       Expressing shock
(7th meeting______________________)

8.      Middle –Test
(8th meeting______________________)

9.      Telling good / bad news
a.  Telling bad/good news
b.  Expressing pleasure/displeasure
c.  Expressing surprise
d.  Congratulating someone
 (9th meeting______________________)

10.  Tourism 
c.       Expressing intention
d.      Enquiring intention  
(10t h meeting_____________________)

11.  Expressing satisfaction, dissatisfaction Enquiring satisfaction, dissatisfaction
(11th meeting_____________________)

12.  Expressing obligation and Enquiring obligation
a.        
(12th meeting______________________)     

13.  Gratitude
a.       Expressing gratitude
b.      Asking someone to spell something
 (13th meeting______________________)

14.  Telephoning  
a.       Opening in telephoning
b.      Asking someone to get a call
c.       Asking someone to wait
 (14th meeting______________________)

15.   Inviting, accepting an offer or inviting declining an offer or invitation
a.       Making invitation
b.      Declining an invitations
c.       Enquiring offer or invitation as accepted
 (15th meeting______________________)

16.  Final -Test
(16th meeting______________________)

V.      TEACHING  METHOD
a.    Discussion
b.    Role play
c.    Game
 
VI.   TEACHING MEDIA
a.    Whiteboard
b.    Laptop and LCD
c.    Text book / conversation (text)
d.   Picture / video
e.    Magazine

VII.     EVALUATION
Evaluation will be based on the following components:
a.         Participation : 10%
b.         Performance : 20%
c.          MID-TEST :30%
d.         Final Test : 40%

VIII.       Reference
-          Blundell, J., et al. (1982). Function in English. Oxford: Oxford University Press

-          Freitas, de J.F. (1982). Survival English. London: MacMillan Press

-          IELS  Speaking Module, Online

-          Tillit, B., & Bruder,  M.N. (1985).  Speaking  Naturally: Communication  skills in american  english. Cambridge: CU